REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pertemuan Partai Gerindra, PKS dan PAN semakin menegaskan posisi tiga Parpol tersebut sebagai pihak oposisi. Koalisi ketiga Parpol itu juga dinilai tidak sulit, karena sudah ada chemistry sebelumnya.

“Gerindra, PKS, dan PAN memang sohib sejak lama. Mereka teman sekawan dan teman perjuangan sehingga chemistrynya sudah ada. Tiga partai ini menurut saya menjadi pihak oposisi yang makin jelas dibanding yang lain,” ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (2/3).

Tentang pertemuan mereka membicarakan apa, Pangi menyatakan yang pasti mereka sedang memikirkan dan menggodok calon yang akan diajukan di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 nanti. Apakah akan menetapkan Prabowo sebagai calon Presiden atau sebagai tim maker saja.

Perhitungan ini disebut Pangi harus dipikirkan dengan baik dan tidak boleh asal-asalan. Strategi untuk melawan kubu petahana Presiden Joko Widodo dengan koalisinya harus disiapkan dengan baik.

“Salah satu pertimbangannya adalah apakah Prabowo bisa menjadi lawan yang sebanding bagi Jokowi atau tidak. Ini perku diuji dulu mengingat belakangan elektabilitas Prabowo tidak ada pertumbuhan yang signifikan,” katanya.

Pangi kemudian menyatakan jika koalisi ini tetap memilih Prabowo sebagai Capres mereka, maka harus dipilih Cawapres yang mampu meningkatkan nilai kemenangan mereka. Cawapres ini bisa saja diambil entah dari PKS atau PAN.

Yang menjadi masalah dikemudian hari bagi koalisi ini adalah jika Prabowo dipilih menjadi Capres dan tidak menggandeng salah satu kubunya khususnya PAN, maka tidak menutup kemungkinan PAN akan pergi. Namun kalaupun PAN keluar dari koalisi, Gerindra dan PKS tetap bisa mengusung calon karena sudah mengantongi kursi sebanyak 20 persen.

“Kalau menurut saya, poros Prabowo ini pasti terbentuknya selain Jokowi yang sudah deklarasi. Namun yang menjadi pertanyaan apakah yang maju nanti Prabowo atau sosok lain,” ujar Pangi.

Leave a Reply