JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mengatakan langkah Partai Golkar yang mengusung Joko Widodo untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, merupakan langkah politik prematur dan terburu-buru.

Menurut Pangi, kinerja Jokowi sebagai Presiden belum menunjukkan tren positif. Justru, banyak kebijakan yang dianggap gagal.
“Kita lihat banyak kegagalan yang dilakukan Jokowi sebagai Presiden RI, mulai dari tax amnesty, pemangkasan anggaran, menurunnya ekonomi,” ucap Pangi ketika dihubungi, Jumat (2/9/2016).

(Baca: Setya Novanto Instruksikan Kadernya Pasang Foto Jokowi di Setiap Acara Golkar)

Pangi menjelaskan, usaha Golkar untuk meraih elektabilitas partai dengan mengusung figur Presiden bisa gagal jika popularitas Jokowi melemah pada 2019.

“Golkar bisa bunuh diri dengan strategi ini. Citra Jokowi ini kan sedang kurang baik di mata masyarakat,” tandas Pangi.

Selain itu, lanjut Pangi, pengusungan yang terburu-buru ini akan menyulitkan Golkar ketika popularitas Jokowi turun atau jika dia tak ingin maju kembali dalam Pilpres 2019. Apalagi Pilpres masih tiga tahun lagi.

“Berbahayanya, nanti Golkar akan kesulitan mendapatkan kandidat capres untuk Pilpres 2019,” tambah Pangi.

Golkar, dalam rakernas bulan lalu, menyatakan mendukung Jokowi untuk memerintah selama dua periode pemerintahan.

(Baca: Dukungan Golkar ke Jokowi dan “Kutukan” Kursi RI 1…)

Bahkan, dalam Rakor yang digelar pekan ini, Golkar membahas program pemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019.

Jokowi enggan menanggapi dukungan tersebut. Ia mengatakan, belum saatnya bicara soal Pilpres 2019.

Leave a Reply