JAKARTA,Tigapilarnews.com – Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago menilai kapasitas calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tampak lihai menguasai panggung debat pamungkas ketika berbicara pendidikan, reklamasi, rumah nol persen uang muka, dan transparansi di Hotel Bidakara, Rabu (12/4/2017).

“Anies mencoba memainkan peran sebagai pemimpin yang mampu berkomunikasi dan merangkul dengan baik, soal rumah susun cukup merepotkan Ahok-Djarot,” ujar Pangi, di Jakarta, Jumat (14/4/2017).

Namun, berbeda dengan calon wakilnya,  Sandiaga Salahudin Uno terlihat sedikit canggung pada debat pamungkas Rabu lalu.

Apalagi saat menerima beberapa pertanyaan menyulitkan dari Djarot Saiful Hidayat terkait bagaimana cara menyusun Kebijakan Umum Anggaran (KUA).

“Tetapi di sisi lain, Sandiaga unggul dalam soal memaparkan UMKM permodalan lewat program yang dianggap abstrak, tapi belakangan mampu menkonkretkan secara teknis terkait UMKM via program Oke Oce mulai dari lahan usaha, pemasaran serta permodalan,” kata Pangi.

Sementara itu, sang kompetitor Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Pangi melihat calon petahana ini saat debat terus memberikan sebuah pemahaman kepada masyarakat Jakarta dengan segala bentuk program yang telah dijalaninya.

“Ahok tampak lebih mudah mengurai simpul-simpul persoalan transportasi terintegrasi di ibu kota dan menguasai bagaimana mengadministrasi keadilan sosial, pendidikan strategi menekan harga kebutuhan pokok, serta perhatian dan kepedulian beliau terhadap disabilitas dan lansia,” jelasnya.

Tapi, kata Pangi, tak serta merta Ahok terlihat menguasai debat pemungkas, karena Ahok kerap meremehkan Anies dan Sandiaga.

“Ahok seringkali memakai kata-kata, “Kadang kadang saya bingung juga, jangan bohongi rakyat untuk pilkada, jangan terlalu banyak retorika”, dan seterusnya istilah di atas seringkali berulang-ulang diucapkan Ahok untuk melakukan serangan balik, tapi saya kira blunder dan kontraproduktif,” pungkasnya.

Leave a Reply