JAKARTA– Pengamat politik Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menyoroti perkembangan Pemilihan Bupati (Pilbup) Cirebon 2018. Menurutnya incumbentakan tetap diuntungkan dalam masa kampanye karena sudah memiliki tingkat popularitas tinggi, dan sudah menjalankan program kerja dalam waktu 5 tahun terakhir. Namun begitu, posisi petahana bisa saja tumbang bila calon non-incumbent mampu meraih simpati dan kepercayaan masyarakat lebih tinggi.

Incumbent tetap akan diuntungkan karena sudah ada nama dan tingkat popularitasnya tinggi. Tapi tidak menutup kemungkinan bisa tersalip oleh non incumbent seperti yang terjadi di DKI dan Banten,” ujar pria yang akrab disapa Ipang kepada awak media Selasa.

Ketika disinggung mengenai Anggawira, sosok yang gencar menginisiasi “Gerakan Memakmurkan Cirebon”, Ipang mengatakan partai politik menjadi salah satu unsur penting untuk mendongkrak elektabilitas calon. Terlebih bila partai tersebut pernah memenangkan kandidatnya dalam kontesasi Pemilihan Daerah.

“Selain itu figur sang calon sendiri juga mempengaruhi penilaian masyarakat. Bagaimana cara dia menyampaikan pesan dan program ke publik? Cara melakukan pendekatan ke masyarakat, dan lain sebagainya,” kata Ipang.

Adapun cara menyentuh masyarakat Cirebon, lanjutnya harus berdasarkan riset karakteristik masyarakat Cirebon. Biasanya, kata Ipang masyarakat akan tertarik dengan kandidat yang mampu menyentuh sisi humanisme mereka.

“Melakukan strategi lewat pendekatan humanisme. Program yang disampaikan juga jangan hanya bilang akan- akan saja, tapi harus logik dan rasional,” imbuhnya.

Sementara politik uang demi menjaring dukungan warga dikatakannya tidak akan banyak membawa dampak positif. Sebab, melihat fenomena beberapa calon kepala daerah yang membagi- bagikan sembako kepada warga tetap kalah suara pada saat pemilihan umum.

“Jangan hanya andalkan kekuatan uang saja, seperti kemarin ada calon yang bagi- bagi sembako nyatanya kalah juga. Jadi politik uang tidak begitu berpengaruh,” tegas Ipang.

Leave a Reply