Rimanews – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto merupakan bentuk sindiran kepada mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Jokowi memainkan simbol kenegarawanan dengan bertemu Prabowo.
Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago mengatakan, pertemuan itu menggambarkan pesan yang ingin disampaikan kepada SBY. “Jangan macam-macam, jangan menjegal pemerintahan,” kata Pangi saat dihubungi Rimanews, hari ini.
baca:
Jokowi-Prabowo Menyejukkan
Tak Ingin Sowan ke SBY
Habib Rizieq Ancam Demo 2 Desember
Berulang kali, Jokowi berupaya mengingatkan, agar jangan ada yang bermain-main dengan pemerintahnya, termasuk kepada SBY. “Lihat saja, Jokowi mulai memerintahkan mengusut proyek mangkrak, era SBY,” kata dia.
Jokowi, menurut Pangi, juga ingin memancing SBY dengan cara memainkan simbol kenegarawanan. “Kapan dong SBY temui Jokowi. Prabowo saja yang bertarung dengan Jokowi di Pilpres bertemu. Ini kok enggak,” kata Pangi.
Tapi, kata Pangi, pertemuan Jokowi dengan Prabowo juga perlu dipandang dari sisi lain. “Bisa saja ada kepentingan lain, bisnis mungkin. Karena kan bolak-balik. Itu juga harus dicurigai,” ujar Pangi.
Related Articles
JAKARTA, KOMPAS.com - Klien jasa konsultan politik sebagian besar adalah mereka yang hendak mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Mekanisme pemilihan umum oleh pemerintah yang membuatnya menjadi serentak beberapa tahun belakangan ini turut membuat...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, penambahan kursi pimpinan DPR menjadi 7 kursi, pimpinan MPR menjadi 11 kursi dan pimpinan DPD menjadi 5 kursi dalam pembahasan Revisi...
JAKARTA – Pengamat politik dari Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menegaskan, maraknya dugaan praktek money politics dalam pemilihan gubernur (Pilgub) DKI tidak akan pernah melahirkan seorang pemimpin yang adil, jujur...