REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pandangan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang menyebut Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa agar tak mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jawa Timur (Jatim) dinilai wajar. “Kalau itu asumsi dan persepsi Ketum PKB, wajar saja pikir. Kita bisa memaklumi nuansa kebatinan Ketum PKB. Sebab, Muhaimin ingin memajukan Saifullah Yusuf, bukan Khofifah,” ujar pengamat politik dari Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago kepada Republika.co.id, Rabu (9/8)

Pangi mengatakan, berdasarkan penglihatannya, PKB memang lebih nyaman mengusung Saifullah Yusuf ketimbang Khofifah. Apabila Khofifah mendapatkan izin dari Presiden Joko Widodo untuk mundur demi maju pada Pilkada Jatim, itu bisa dianggap bunuh diri oleh Muhaimin dan dapat mengadang Saifullah Yusuf. “Ada ketakutan dan kekhawatiran Saifullah kalau Khofifah maju pakai kendaraan partai lain. (Dia) ada kans disalip dan ditenggelamkan oleh Khofifah,” terang Pangi

Menurut Pangi, Khofifah adalah lawan tanding yang sebanding dan dapat menenggelamkan Saefullah. Karena itu, wajar jika Ketum PKB agak sedikit panik dengan kabar belakangan ini yang mengatakan Khofifah akan mengikuti Pilkada Jatim. “Kalau kita lihat bentangan emperis pilkada Jatim sebelumnya, Khofifah kan hanya kalah tipis dari Gubernur Jawa Timur sekarang, yaitu Soekarwo,” kata Pangi

Apabila Khofifah kembali maju dalam Pilkada Jatim, Pangi menyatakan, itu dapat membuat Saefullah Yusuf menyerah tanpa syarat. Saefullah Yusuf dapat bertekuk lutut di hadapan Khofifah nantinya

Leave a Reply