JAKARTA – Dalam pidatonya pada acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat mengungkap ‘grup-grup besar’ yang berpengaruh di Golkar di antaranya grupnya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan sebagai senior Golkar.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, faksi-faksi di tubuh Golkar tidak bisa dinafikan akan selalu ada, apalagi untuk menentukan posisi strategis seperti calon sekretaris jenderal (sekjen) dan ketua harian.

“Maka harus dipastikan posisi tersebut orangnya Airlangga Hartarto yang satu ‘chemestry’ dan loyalitasnya tinggi,” ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (27/12/2017).

Pangi mengaku tidak menafikan saat ini muncul ‘berebut pengaruh’ kuat di Golkar, yakni grup JK dan Luhut. JK diyakini akan menyodorkan nama calon sekjen kepada Airlangga. Begitu juga dengan Luhut.

“Baik JK maupun Luhut pasti merebut pengaruh untuk posisi sekjen dan ketua harian,” tutur dia.

Menurut Pangi, terlepas dari perebutan pengaruh dua politikus senior Golkar tersebut, Airlangga sebagai nahkoda baru Golkar harus cermat memilih calon sekjen.

Selain harus mampu menjembatani berebut pengaruh JK dan Luhut, kata dia, sekjen Golkar ke depan juga harus mampu bekerja sama secara all out membantu Airlangga.

Dia meyakini posisi sekjen dianggap tulang punggung keberhasilan partai. “Kalau bicara kriteria yang penting tidak tercela, tidak punya beban moral, berintegritas, punya kapasitas, kredibel dan punya rekam jejak serta jam terbang yang cukup tinggi di Golkar,” tandasnya.

Leave a Reply