REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengamat politik dari lembaga penelitian Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago menilai masyarakat Indonesia khususnya di Jakarta, sudah jenuh dengan janji-janji dan kontrak politik yang digulirkan bakal calon kepala daerah.
“Kontrak politik langsung dengan masyarakat merupakan salah satu strategi untuk mendulang suara pemilih. Namun terkadang kontrak politik itu tidak efektif mendulang suara. Masyarakat semakin jenuh dan muak dengan janji,” kata Pangi, Selasa (4/10).
Pangi memandang bakal calon kepala daerah yang tidak banyak mengumbar janji politik atau menandatangani kontrak politik justru memiliki peluang lebih besar untuk terpilih.
Dia mengatakan sudah banyak kasus kontrak politik yang ditandatangani calon kepala daerah dengan masyarakat, pada akhirnya tidak dijalankan ketika sudah terpilih. Kontrak politik dengan masyarakat kerap dilupakan begitu saja tanpa adanya pengawasan.
“Seringkali ujung cerita dari kontrak politik tidak jelas karena masyarakat cenderung apatis dan cuek setelah calonnya terpilih jadi kepala daerah. Dalam kampanye dan pendidikan politik, cagub kekinian itu tidak banyak janji, justru kalau banyak janji-janji, publik semakin tidak empati,” nilai dia.
Dia mengatakan bakal calon kepala daerah dapat meyakinkan calon pemilihnya dengan cara-cara tidak biasa yang menarik dan inovatif.
Sumber : antara
Related Articles
INILAHCOM, Jakarta - Pemilihan Gubernur DKI putaran kedua tinggal menunggu waktu. Dua pasang bakal calon Gubernur akan saling berebut suara warga DKI. Juara pada putaran pertama dimenangkan oleh pasangan Ahok-Djarot...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang akan membiayai alat peraga dan sosialisasi pemilihan umum akan mengurangi beban yang ditanggung calon kepala daerah selama kampanye Pilkada 2018. Hal ini...
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, penambahan kursi pimpinan DPR menjadi 7 kursi, pimpinan MPR menjadi 11 kursi dan pimpinan DPD menjadi 5 kursi dalam pembahasan Revisi...