JawaPos.com – Wacana Pemprov DKI menggelar Gerakan Basmi Tikus (GBT) mendapat respon beragam. Ide yang dimunculkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat itu dinilai bisa menjadi bagian politik uang (money politic) kepada masyarakat.
Pasalnya, measyarakat akan mendapat imbalan Rp 20 ribu per ekor tikus yang berhasil ditangkap.
“Belakangan seekor tikus di Jakarta punya harga. Karena program untuk membasmi hama tikus. Ini sebetulnya suap secara halus kepada rakyat, ini sama saja dengan money politic yang dipoles pakai program kesehatan,” jelas pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago di Jakarta, Minggu (23/10).
Dia menambahkan, program tersebut dapat efektif menarik minat masyarakat kelas bawah yang kemudian berbondong-bondong mengumpulkan tikus demi mendapatkan uang.
“Kalau kasih duit seratus ribu secara langsung kan langsung ketahuan. Jadi kasih duit dengan barter tikus, lima ekor tikus sudah dapat seratus ribu,” tandas Pangi yang juga direktur eksekutif Voxpol Center. (wah/rmol/yuz/JPG)
Related Articles
Jakarta - Duet Joko Widodo (Jokowi) dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 memang masih sebatas wacana. Namun sejumlah pengamat politik sudah memiliki kalkulasi soal...
Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago, menilai isu reklamasi Teluk Jakarta tengah digunakan untuk menyerang calon gubernur (cagub) petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. "Selain penghinaan agama...
JAKARTA – Pasca reformasi, kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI diturunkan menjadi lembaga negara. Keputusan tersebut juga dianggap mempersempit fungsi dan wewenang MPR RI. Kendati demikian, Anggota MPR RI Fraksi...