JAKARTA – Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Persaudaraan Alumni (PA) 212 merekomedasikan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab maju menjadi calon presiden (capres) pada pemilu mendatang.

Menanggapi hal ini, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, meski Habib Rizieq diusung PA 212, namun kehadirannya di pentas politik nasional belum tentu merebut dukungan umat Islam.

“Habib Rizieg belum tentu berhasil mengambil sentimen gelombang umat,” ujar Pangi saat dihubungi SINDOnews, Rabu (30/5/2018).

Menurut Pangi, sentimen umat Islam di Indonesia sangat varian. Belum tentu umat Islam di luar kelompok PA 212 ingin memberikan “restu” kepada pentolan FPI yang saat ini berada di Arab Saudi.

Belum lagi, kata Pangi, regulasi atau aturan pemilu mewajibkan seseorang yang diusung menjadi capres dan cawapres harus melalui pintu partai politik setidaknya mencukupi ambang batas 20%.

Menurut Pangi, kehadiran Rizieq pada pilpres hanya untuk meramaikan kontestasi politik nasional saja. “Yang bisa jadi capres itu yang berhasil berselancar dengan gelombang umat,” katanya.

Diketahui dalam Rakornas PA 212 di Cibubur, Jakarta Timur, Selasa 29 Mei 2018 diputuskan mengusung Habib Rizieq dalam Pilpres 2019. Bahkan, Rakornas memberikan rekomendasi agar perintah Habib Rizieq dipatuhi menyangkut keputusan politik.

Selain Rizieq, nama lain juga diusung oleh PA, seperti Prabowo Subianto, Yusril Ihza Mahendra, Amien Rais, Zulkifli Hasan.

Leave a Reply