INILAHCOM, Jakarta – Pemilihan Gubernur DKI putaran kedua akan digelar 19 April mendatang. Kurang lebih dua pekan lagi, warga Ibukota akan menentukan pemimpin lima tahun kedepan.

Siapa yang akan menang di pemilihan Gubernur DKI 2017 ini, pasangan Ahok-Djarot atau Anies-Sandi?

“Pergerakan elektoral pada Pilkada putaran kedua ditentukan oleh tim yang paling siap, kelompok yang paling mampu memantaskan akseptabilitas menguasai jejaring sosial, pada akhirnya merajai nietizen secara lebih idiologis,” kata pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago kepada INILAHCOM, Minggu (2/4/2017).

 

Direktur Voxpol Center itu menambahkan, masing-masing calon Gubernur mempunyai basis masa masing-masing di enam wilayah administrasi di DKI Jakara.

 

“Bangunan elektoral Ahok- Djarot cukup raksasa di Jakarta Utara dan Jakarta Barat, tinggal bagaimana Ahok harus mulai bergeser mendulang suara di kantong kompetitor dengan melakukan kanvasing politik di kampanye putaran kedua dan memainkan pertarungan isu di basis pemilih Agus dan basis Anies,” tuturnya.

“Real pasukan infanteri real darat Ahok harus lebih agresif lagi menaikkan bobot elektoral Ahok di kantong basis kandang lawan, di situ kunci kemenangan Ahok-Djarot,” tandasnya.

Seperti diketahui, pada putaran pertama, pasangan Ahok-Djarot mendapat 2.364.577 suara atau 42,99 persen. Pasangan Anies-Sandiaga memperoleh suara 2.197.333 atau 39,95 persen dan pasangan Agus-Sylvi mendapat 937.955 suara atau 17.07.

Leave a Reply