JAKARTA – Direktur Eksekutif Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago mencium “bau amis” di tubuh lembaga Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Kepolisian terkait SMS Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo kepada Jaksa Yulianto.

Menurutnya, persoalan SMS sangat dipaksakan yang bertujuan untuk mengkriminalisasi Hary Tanoe. “Ada bau amis yang tidak sedap di Kejaksaan dan Kepolisian hari ini. Sangat disayangkan kondisi ini terjadi ketika UU ITE bisa dijadikan komoditas politik,” kata Pangi dalam acara Redbons Okezone, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (6/7/2017).

Ia mengaku sejak awal sudah curiga dengan adanya UU ITE ini, di mana aturan tersebut rentan digunakan untuk membungkam lawan politik.

“Ini kental aroma politik. Ini politik yang dipaksakan cenderung ada conflict of interest,” singkat dia.

Dalam pemahaman yang sangat dangkal pun semua orang mengerti bahwa SMS Hary Tanoe kepada Yulianto bukanlah ancaman.

“Ini hanya masukan dan saran kepada penegak hukum untuk tidak menyalahgunakan kewenangan dam kekuasaan,”

Menurut dia, saat ini penegakkan hukum sedang dikendalikan oleh “londo ireng” yang tidak bertanggung jawab untuk menempatkan hukum.

“Ini tak hanya kriminalisasi, tetapi bentuk penegakkan hukum yang dikendalikan oleh londo ireng. Tidak pas dan tidak tanggung jawab menempatkan hukum. Ini persoalan ecek-ecek,” pungkas dia.

Sebelumnya, Hary Tanoesoedibjo dipidanakan dalam kasus dugaan ancaman melalui pesan singkat yang ia kirim kepada Jaksa Yulianto. SMS tersebut pertama kali dikirim pada 5 Januari 2016.

Leave a Reply