Rimanews – Politisi Partai Nasdem, Taufiqulhadi, turut menyesalkan langkah KPK yang langsung menyebut Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PAN Amien Rais menerima aliran dana korupsi Alat Kesehatan di era Menteri Siti Fadilah Supari.

“Amien Rais tidak pernah diperiksa, itu menjatuhkan reputasi Amien dan itu bahaya. Tidak boleh hancurkan kredibilitas dan reputasi orang, dan tidak benar cara-cara seperti itu. Perhitungkan betul reputasi dan kresibelitas orang. Tidak diperiksa kok sudah disebut-sebut,” kata Taufiqulhadi di Gedung DPR RI, Jakarta, hari ini. 

Nama pendiri PAN ini mencuat setelah disebut dalam sidang lanjutan korupsi alat kesehatan dengan terdakwa mantan Menkes Siti Fadilah Supari di pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu 31 Mei lalu. Jaksa KPK menyebut Amien menerima aliran dana sebesar Rp 600 juta yang ditransfer enam kali, pada 15 Januari 2007, kemudian 13 April 2007, 1 Mei 2007, 21 Mei 2007, 13 Agustus 2007, dan 2 November 2007, masing-masing transfer Rp 100 juta. 

Amien bukan satu-satunya tokoh Partai PAN yang disebut Jaksa Iskandar dalam pembacaan tuntutan Siti Fadilah. Mantan Ketua Umum PAN Sutrisno Bachir juga disebut menerima dana Rp250 juta pada 26 Desember 2006.

Wakil Ketua KPK, Basaria Panjaitan, mengatakan penyidik akan mendalami dugaan aliran dana Rp 600 juta kepada Amien Rais. Menurut juru bicara KPK Febri Diansyah, KPK akan terus mencermati fakta-fakta yang muncul di persidangan korupsi alat kesehatan.

Taufik mengkritik KPK sewenang-wenang dalam menyebut seseorang terkait aliran dana korupsi. “Belum tentu KPK benar dan hal ini tidak hanya pada Amien,” ujar anggota Komisi III DPR RI itu.

Dia khawatir masyarakat meyakini langkah yang dilakukan KPK mutlak kebenarannya. “Ini pembunuhan karakter. Apa yang dilakukan KPK sudah dianggap benar oleh masyarakat,” katanya.

Sementara itu pengamat politik dari Voxpol Center Research & Consultig Pangi Syarwi Chaniago menengarai kemunculan nama Amien dalam korupsi Alkes 10 tahun silam, berkaitan dengan pemerintah yang ingin meredupkan kekritisan Amien Rais. Sebab, kata Pangi, Amien berani melawan ketidakadilan.

“Lampu mobil Amien Rais mulai dipadamkan, kerap menganggu kerja rezim, diajak kompromi, deedlock, ujungnya disikat karakternya,” kata Pangi, hari ini.

Menurut dia, apa yang dilakukan KPK merupakan cara-cara tak lazim dalam mengelola negara.

“KPK jangan coba-coba berlaku tidak adil dalam memberantas korupsi, jangan karena kebencianmu terhadap seseorang kaum, membuat kamu berlaku tidak adil,” sindir Pangi.

Pangi menambahkan, Amien Rais sangat keras terhadap reklamasi dan RS Sumber Waras dan sikap keras itu membuat pihak tertentu tidak senang.

“Ayo kita adu data terkait reklamasi, berani nantangin Luhut, tidak mau tundu sama dengah dibunuh,” tutupnya.

Leave a Reply